Desain Topologi Jaringan 3 Router di Cisco Packet Tracer


A.Pengertian
Cisco Packet Tracer adalah sebuah software buatan Cisco yang digunakan untuk desain jaringan virtual. Aplikasi ini memiliki banyak manfaat, yaitu kita bisa melakukan desain jaringan sesuai dengan yang dibutuhkan tanpa perlu keluar biaya.

B.Latar Belakang
Latar belakang dari pengerjaan laporan ini yaitu untuk mempraktekkan kembali apa yang telah didapat dari sertifikasi yang diadakan oleh BPPTIK.

C.Maksud dan Tujuan
Tujuan saya memposting kemari adalah untuk berbagi ilmu kepada para viewers saya.

D.Hasil yang Diharapkan
Diharapkan dengan ilmu ini dapat menjadi pondasi ilmu-ilmu jaringan tingkat selanjutnya.

E.Alat dan Bahan
> 3 Router
> 1 Server
> 2 Switch
> 1 Access Point
> 25 PC
> 25 Laptop
> Kabel UTP

F.Jangka Waktu Pelaksanaan
>Waktu yang tadi saya tempuh yaitu kurang lebih 50 menit.

G.Proses Tahapan Pelaksanaan 

1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer.

2. Buat topologi seperti pada gambar dibawah ini.

 

3. Buka server, pilih tab Desktop > IP Configuration, disini saya akan mengatur IP server secara static. Untuk IP nya yaitu 192.168.4.65, Subnet Mask 255.255.255.252, Default Gateway menggunakan IP router yang terhubung dengan server, yaitu 192.168.4.66, dan IP DNS menggunakan IP server itu sendiri.

 

4. Selanjutnya, pilih tab Services. Pilih http untuk melakukan konfigurasi pada web server. Pilih On pada HTTP dan HTTPS agar web server dapat bekerja. Disini sudah terdapat default code html dari cisco untuk html. Untuk kode htmlnya sendiri saya tidak merubah sedikitpun, jadi full bawaan dari cisco.


5. Pindah ke bagian DNS. Disini saya akan memasang nama domain untuk ip server tersebut, yaitu domain server.com. Masukkan “server.com” di bagian name, dan ip server 192.168.4.65 di bagian address. Jika sudah tekan tombol add.

 

6. Selanjutnya yaitu konfigurasi pada router 1, yaitu router LAN Jakarta yang terhubung dengan server. Buka router 1, pilih tab CLI.

 

7. Disini saya akan setting IP untuk interface router yang terhubung dengan server, yaitu 192.168.4.66/30.

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int gig0/2
Router(config-if)#ip address 192.168.4.66 255.255.255.252

8. Selanjutnya yaitu konfigurasi pada router 2 (router Sampit). Disini saya sengaja konfigurasi router dulu baru nanti clientnya dikarenakan akan saya pasang ip secara dhcp supaya client tidak perlu susah-susah melakukan setting IP. Buka Router 2 (router Sampit), pilih tab CLI, Router 2 yang terhubung ke jaringan LAN Sampit akan saya pasang IP 192.168.4.30/27 dan fitur dhcp untuk para client nantinya dengan range ip network 192.168.4.0/27, ip gateway 192.168.4.30, dan ip dns 192.168.4.65. Berikut adalah perintahnya.

Router(config)#int gig0/2
Router(config-if)#ip address 192.168.4.30 255.255.255.224
Router(config-if)#ex
Router(config)#ip dhcp pool LANSampit
Router(dhcp-config)#network 192.168.4.0 255.255.255.224
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.4.30
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.4.65

9. DHCP server pada router telah dipasang, sekarang buka pc client. Pilih tab Desktop > IP Configuration. Pilih DHCP pada jenis IP Configuration, lalu tunggu sejenak supaya pc melakukan request IP ke router. Jika berhasil maka akan muncul IP sesuai range yang telah dipasang seperti pada perintah sebelumnya. Pilih juga setting DHCP pada semua komputer yang berada di LAN Sampit.


10. Selanjutnya masuk ke router 3. Saya akan lakukan hal yang sama seperti pada router 2 sebelumnya, yaitu mengatur IP untuk client dan memasang dhcp server pada router. Bedanya disini saya akan gunakan IP 192.168.4.61/27 untuk interface router 3 yang terhubung dengan client dan menggunakan ip network 192.168.4.32/27 untuk para laptop client nantinya. Berikut adalah kode perintah yang saya gunakan.

Router(config)#int gig0/2
Router(config-if)#ip address 192.168.4.61 255.255.255.224
Router(config-if)#ex
Router(config)#ip dhcp pool LANBanjarmasin
Router(dhcp-config)#network 192.168.4.32 255.255.255.224
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.4.61
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.4.65


11. Masuk ke laptop client. Pada bagian IP Configuration pilih DHCP, supaya laptop bisa mendapatkan IP otomatis dari router. Jika berhasil maka akan muncul IP-nya.


12. Jaringan LAN setiap daerah sudah terhubung. Selanjutnya saya akan melakukan konfigurasi IP pada router supaya router tersebut dapat dikenali. Untuk WAN 1, yaitu router 1 dan router 2 saya berikan IP 10.10.10.1/30 dan 10.10.10.2/30 pada port yang bersangkutan, yaitu Gig0/0 dan Gig0/0. Lalu saya tambahkan perintah no shutdown supaya port tersebut menyala dan dapat digunakan.

Router 1
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

Router 2
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown


13. Berpindah ke jaringan WAN 2, yaitu router 2 dan router 3. Saya berikan IP 20.20.20.1/30 dan 20.20.20.2/30 untuk interface yang saling terhubung pada router tersebut, yaitu Gig0/1 dan Gig0/0. Tidak lupa juga saya tambahkan perintah no shutdown.

Router 1
Router(config)#int gig0/1
Router(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

Router 2
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown


14. Semua router sudah terhubung di jaringan sendiri. Selanjutnya yaitu konfigurasi routing supaya antar router dan client yang beda jaringan bisa terhubungclient di jaringan satu bisa berhubungan dengan client jaringan lain. Pertama yaitu konfigurasi routing pada router 1 agar dapat terhubung ke LAN Sampit dan LAN Banjarmasin. Disini saya akan menggunakan metode routing static. Alasan saya menggunakan metode tersebut dikarenakan hanya ada 3 router yang perlu terhubung, jadi bisa dikatakan dengan routing static menjadi lebih aman dan lebih hemat resource dikarenakan routing ini didefinisikan secara manual, tidak seperti routing dynamic. Buka router 1, pilih tab CLI. Untuk perintahnya sendiri yaitu formatnya “ip route (ip network tujuan) (subnet mask jaringan tujuan) (ip router pertama yang dituju)”. Saya masukkan 2 ip route, yaitu routing menuju router 2 dan router 3.

Router(config)#conf t
Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.224 10.10.10.2
Router(config)#ip route 192.168.4.32 255.255.255.224 10.10.10.2

15. Langkah selanjutnya yaitu konfigurasi routing pada router 2 (Sampit) agar bisa terhubung dengan jaringan LAN di router 1 dan 3. Berikut adalah perintahnya.

Router(config)#conf t
Router(config)#ip route 192.168.4.64 255.255.255.252 10.10.10.1
Router(config)#ip route 192.168.4.32 255.255.255.224 20.20.20.2


16. Berpindah ke router 3, berikut adalah kode perintah agar bisa terhubung ke router 1 dan router 2.

Router(config)#conf t
Router(config)#no ip route 192.168.4.0 255.255.255.224 20.20.20.1
Router(config)#no ip route 192.168.4.64 255.255.255.252 20.20.20.1

17. Terakhir, saya akan coba lakukan tes ping dan tes web server melalui browser. Berikut adalah hasilnya

18. Langkah terakhir yang tidak kalah penting, yaitu proses desain tampilan topologi sedemikian rupa supaya orang bisa paham apa yang saya buat dan apa saja konfigurasi yang telah terpasang.

Gambar hasil tes ping dari dari PC7 Sampit menuju server dan laptop7 Banjarmasin.

 

Gambar hasil tes ping dari dari laptop11 Banjarmasin menuju server dan PC16 Sampit.

 

 

Gambar hasil tes web dari dari laptop17 menuju web server menggunakan dns server.com

 

Info sertifikasi jaringan : https://lspdigital.id/article/57/sertifikasi-junior-network-administrator-bnsp